Rabu, 09 Mei 2012

Taipe I’m Coming...^^

Hem... hampir sama dengan postinganku kemaren,, sekarang aku akan menceritakan perjalanan kami mengelilingi sebagian kota Taiwan. Bagaimana kami sampai ke Kuil Long Shang,, Chiang Kai Sek memorial hall,, gedung Peringatan Sun Yat Sen,, ke masjid Taipe dan tidak ketinggalan pula Taipe 101 yang mana kebanyakan orang pasti sepakat tidak afdhal ke Taiwan jika belum pergi ke Taipe 101.. hoho...^^ tidak usah berlama-lama ya,,, let’s check it out...

Finally kami harus meninggalkan kota Hsinchu dan kembali ke kota Taipe untuk pulang ke Indonesia. Rasanya sedih karena harus meninggalkan hotel kami,, dimana kami selalu disambut ramah oleh pegawai-pegawai hotel yang semangat untuk memahami dan mengerti kami meski kami berbeda dengannya yupss,, dimana penampilan kami yang berjilbab selalu menimbulkan pertanyaan bagi mereka dan anggapan aneh yang tentunya muncul dibenak mereka. Xièxiè Yímā...^^ untuk sarapan paginya sandwich dan teh...^^

Tak lama setelah kami check out dari hotel,, kami sudah berada di kereta ekspres Taipe menuju Taipe stasiun. Selama di kereta kami mencoba untuk menikmati keindahan Taiwan dengan tidak menghiraukan pandangan aneh dari setiap penumpang kereta,, yupss.. apalagi kalau bukan karena penampilan kami berbeda dengan mereka (baca berjilbab).. ^^ tidak berselang lama akhirnya kami sampai juga ke Taipe stasiun. Karena sebagian teman kami belum sarapan maka kami memutuskan untuk makan terlebih dahulu,, namun tak lupa kami menitipkan koper di loker di stasiun agar bisa berjalan-jalan lebih leluasa sebelum kami pulang ke Indonesia.. ^^

Alhamdulillah di Taipe stasiun tidak sulit untuk menemukan makanan halal,, dan wow kami menemukan makanan Indonesia,, yupss.. karena penjualnya juga orang Indonesia. Setelah sekian lama di Taiwan akhirnya aku menikmati bakso juga hoho...o_O setelah menyiapkan amunisi selanjutnya perjalanan kami pun dimulai. Kami langsung saja menuju kuil Long Shan yang merupakan bangunan bersejarah taraf ke dua,, dan juga sebagai tempat ibadah bagi masyarakat di daerah Wan Hua. Kuil ini dibangun pada tahun 1738.

Kuil Long Shan
Dari kuil Long Shan kami langsung melanjutkan perjalanan ke Chiang Kai Sek memorial hall dengan bus. Chiang Kai Sek memorial hall dibangun untuk mengingat presiden pertama yakni presiden Chiang. Didalam gedung terdapat galeri lukisan dan tempat pidato presiden Chiang. Oh ya hal terunik dari gedung ini adalah pengawal yang selalu berjaga-jaga di dalam gedung,, pengawal tersebut khas banget dengan pengawal yang ada di Inggris inget kan film Mr. Bean dengan pengawal Inggris nach pengawal di sana juga hampir mirip. Dia tidak boleh mengedipkan mata dan bergerak,, mereka hanya boleh bergerak satu kali aja dalam 30 menit,, setelah 30 menit mereka akan digantikan dengan pengawal yang baru,, nggak mungkin kan kalau harus berdiri tanpa gerakan satu kali pun selama 24 jam,, wah bisa kram semua tu tubuh hoho..^^
Di dalam gedung terdapat selebaran mengenai sejarah kepemimpinan presiden Chiang,, nach uniknya di selebaran itu terdapat space untuk memorial stamp. Jadi di setiap chamber di dalam gedung terdapat stamp,, dimana stamp pertama berada di chamber mengenai latar belakang keluaraga presiden Chiang Kai-Shek. Selanjutnya kami mengumpulkan stamp dari satu chamber ke chamber lainnya,, kira-kira terdapat 5 chamber.. dimana setiap chamber menceritakan bagaimana presiden memulai kepemimpinannya sampai menjalankan pemerintahan.

Presiden Chiang Kai Sek

Chiang Kai Sek
Setelah selesai mengabadikan kedatangan kami di Chiang Kai Sek memorial hall,, kami melanjutkan perjalanan ke masjid karena bertepatan pula waktu shalat ashar sudah hampir habis.. dengan berjalan kaki kami melanjutkan menuju masjid Taipe. Wah sampai disana,, pertama yang kami rasakan adalah ketakjuban,, meskipun dikelilingi hingar bingar wilayah Taipe tetap terdapat satu tempat yang membuat hati terasa nyaman dan kembali tenang,, ^^ jamaah di masjid hanya didominasi oleh para pendatang baru alias orang asing yang mungkin belajar dan tinggal di Taipe. Kami hanya melihat satu wanita keturunan china muslim disana,, ^^ namun demikian tidak menyurutkan kebanggaan kami terhadap dinul islam...^^

Dari Masjid Taipe kami melanjutkan perjalanan kami menuju gedung peringatan Sun Yat Sen. Namun sayang disayang waktu berkunjung telah habis,, hanya bisa melihat dari luar. Gedung peringatan Sun Yat Sen merupakan bangunan bergaya ala istana kuno China,, didalam terdapat ruangan yang sangat besar untuk menampung 3000 orang. Gedung ini biasa digunakan untuk olahraga,, rekreasi,, didalam ruangan juga digunakan untuk kegiatan seni dan aktivitas belajar. Ya seperti malam itu kami melihat sekelompok pemuda pemudi yang sedang melakukan latihan coreografi dan tak lupa pula Shūshu dan Yímā yang sedang berolahraga,, ^^

Masjid Taipe
Taipe 101
Pada akhirnya kita sampai ke Taipe 101,, disana kami disambut dengan terpaan angin yang menurutku cukup besar.. ^^ dari Taipe 101 kami langsung berlanjut ke tempat makan ya karena perut kami tidak bisa kompromi lagi,, malam itu kami memakan semangkuk besar mie pedas daging,, dan yang pasti halal.. ^^ karena pemiliknya adalah muslim yang menikah dengan warga Taiwan. Kami memesan mie pedas namun menurut kami rasa pedasnya tidak terasa sama sekali,, kami seperti makan mie biasa.. ya kata pemandu kami tercinta orang Taiwan tidak suka makanan pedas jadilah mie yang kami pesan super pedas hanya terasa biasa saja bagi kami,, tapi menurut mereka itu sudah super pedas... ^^ kebiasaan orang Taiwan,, mereka tidak akan beranjak dari kursi makannya sebelum makanan mereka habis,, salut dech buat mereka.. ^^ karena tidak memubadzirkan makanan,, seharusnya kita malu sebagai umat islam dimana salah satu hadist melarang kita untuk memubadzirkan sesuatu.. ^^ tapi masih banyak muslim yang memubadzirkan suatau hal..^^

Night Market

Setelah perut terisi akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke Night Market,, nach di night market kami membeli strawberi yang dibalut gula seperti gulali,, ^^ kue manis dengan isi susu,, dan gurita goreng.. hem yummy...^^ nach sewaktu kami berjalan-jalan teman setimku yang pernah aku ceritakan tidak kuat dengan bau disana akhirnya menyerah juga dan wuekk.. finally vomit,, ^^

Rainbow Bridge

Dari night market kami diajak ke rainbow bridge,, wah aku langsung senang banged hoho.. melihat bendungan atau semacam sungai yang terbentang panjang dan sangat lebar..^^ dimalam hari jembatan ini tetap ramai lho..^^ eits jangan diartikan jembatan penghubung jalan yang ada di Indonesia ya,, yang fungsinya untuk penyebrangan jalan.. ^^

Wah akhirnya kami selesai berkeliling Taipe.. dari Taipe stasiun kami selanjutnya pergi ke Taiwan Taoyuan International Airport dengan menaiki Taiwan High Speed Rail alias THSR semacam shinkazen yang ada di Jepang,, hanya dalam waktu 20 menit tidak kurang dan tidak lebih kami sampai di tempat tujuan kami.. ^^ duch senengnya..^^

Semoga aku bisa jalan-jalan ke luar negeri lagi supaya bisa bercerita di sini,, ^^ tapi walaupun aku nggak sempet jalan-jalan ke luar negeri di Indonesia juga nggak apa2,, ^^ keliling Indonesia amin..^^

Senin, 07 Mei 2012

Bangunan Peninggalan Belanda

Hari ini aku mencoba untuk menulis di blog,, lagi... ^^ namun berbeda dengan tulisan sebelumnya,, hari ini tulisanku lebih fokus pada kompetisi yang diadakan untuk penulis blog yippi.. mengenai kompetisi itu aku cuma mau nyoba-nyoba aja,, siapa tahu menang hoho..^^ yuk dimulai aja,, simak ya informasi berikut,,

Kalau disebut kata Belanda pasti nggak asing lagi ya,, negara yang pernah menjajah negara kita ini paling banyak berpengaruh terhadap bangunan di Indonesia lho!!!. Mau tahu contohnya??? lihat aja di kawasan kota lama Jakarta,, daerah sekitar Stasiun Kota. Hampir semua bangunan di sana merupakan bangunan peninggalan bangsa Belanda. Saat ini sebagian besar bangunan di sana dijadikan sebagai bangunan konservasi yang bersejarah. Awalnya pembangunan di sana dilakukan untuk kepentingan perdagangan sekaligus sebagai pembawa arsitektur bangunan yang sedang berkembang di Belanda dan wilayah sekitar benua Eropa saat itu.

Jika diperhatikan awalnya bangunan-bangunan tersebut belum mengadaptasi iklim tropis. Bangunan-bangunan tersebut masih sesuai dengan bangunan wilayah beriklim empat musim seperti pada negara asalnya, Belanda. Hal ini terlihat dari desain Gedung Sejarah Jakarta yang didirikan pada tahun 1712, Toko Merah yang didirikan tahun 1740, dan Gedung Museum Keramik dan Senirupa yang didirikan tahun 1866. Gedung-gedung tersebut masih belum mempertimbangkan aspek aliran udara yang cukup penting pada bangunan arsitektur tropis. Hal ini sesuai dengan buku Controlling Air Movement-A Manual for Architects and Builders yang ditulis oleh Boutet pada tahun 1987 dan dikutip Hidajat (2008). Buku ini membahas mengenai aliran udara yang dibuat pada bagian bukaan di kaki bangunan (oculus) dan bukaan pada dinding yang diberi sirip atas (teritisan/overhang) sehingga tercipta sirkulasi udara/ventilasi silang dan peneduhan gedung dari terpaan cuaca tropis seperti hujan.

Toko Merah (Hidajat, 2008)

Museum Sejarah Jakarta (Hidajat, 2008)

Baru lah pada tahun 1887 sebuah bangunan yang sesuai dengan iklim tropis dibangun, yakni Gedung Bank Dagang Negara dan Gedung Bank Bumi Daya yang didirikan pada abad 19 juga terlihat telah sesuai dengan konsep arsitektur tropis, yakni melalui penerapan teritisan atap, oculus, dan jendela yang dibuat menjorok ke dalam. Selain itu pada desain Gedung Bank Indonesia yang didirikan tahun 1900 dan Museum Wayang yang
didirikan tahun 1912, juga telah terlihat upaya-upaya antisipasi terhadap iklim tropis.


Bank Bumi Daya (Hidajat, 2008)
Bank Indonesia (Hidajat, 2008)

Bangunan-bangunan yang ada pada wilayah lama kota tersebut telah menggambarkan kepribadian luhur dari suatu bangsa yang tak kan terlupakan oleh bangsa kita. Dimana bangsa Belanda selalu memiliki ide, inovasi, dan selalu bertanya pada diri mereka sendiri dalam hal ini mengantisipasi iklim setempat untuk menjadikan kondisi yang nyaman bagi suatu bangunan. Karena pada dasarnya bangunan yang bagus merupakan bangunan yang bisa membuat rasa nyaman bagi penghuninya. Semoga bangsa Indonesia bisa belajar dari kegigihan bangsa Belanda dalam menyalurkan ide dan inovasi-inovasi baru demi kesejahteraan negara Indonesia, Amin..^^

Hidajat A. 2008. Aspek Iklim dalam Desain Bangunan di Kawasan Konservasi Kota Jakarta. Dalam: Dimensi Teknik Arsitektur Vol. 36, No. 1, Juli 2008: 75-80.

Rabu, 02 Mei 2012

Berkelana Seharian di Hsinchu


Aduh senangnya hari ini karena mau nulis lagi di blog,, setelah sekian lama tidak muncul karena masih berkutat dengan kepanitian LKTIN dan skripsi yang membuat hati jadi asem manis... o_O oh ya sesuai dengan janjiku lalu untuk menulis tentang perjalananku di Taiwan dalam rangka mengikuti The Third Annual Indonesian Scholars Conference. Yupss... kita mulai aja ya cerita jalan-jalannya... o_O

Satu hari setelah konferensi selesai aku bersama teman-teman terdekatku alias teman satu timku pergi jalan-jalan keliling daerah sekitar hotel kami di Hsinchu. Awalnya kami berjalan ke taman kota (nuansa taman malam hari bisa dilihat dari gambar disamping) namun karena rasa penasaran yang amat mendalam,, kami memutuskan untuk jalan lebih jauh lagi dari hotel kami menginap sekaligus juga hunting oleh-oleh hoho... o_O maklum aja kami semua gadis,, jadi wajar aja keinginan untuk berbelanja jauh lebih besar dan mengalahkan keinginan lainnya.

Ketika kami jalan-jalan tidak sengaja kami sampai ke gedung kepolisian Hsinchu, musium kesenian Hsinchu, dan musium pemadam kebakaran tertua di Hsinchu (nah ini nich,, tempat paling berkesan bagi kami semua haha... o_O). Selain di musium pemadam kebakaran kami tidak berani untuk memasuki gedung diatas,, haha... karena kami takut kalau


diminta uang tiket. Biasa ya,, alasan klasik kami takut kocek yang kami miliki tidak cukup untuk hidup beberapa hari yang tersisa di Taiwan sebelum kami pulang ke Indonesia.


Di musium pemadam kebakaran kami mencoba salah satu pengalaman yang bagiku adalah pengalaman pertama dalam hal simulasi kebakaran. Jadi di musium terdapat suatu ruangan khusus untuk simulasi kebakaran, setiap pengunjung diperbolehkan untuk mencoba masuk ke dalam ruangan itu. Ketika simulasi dimulai ruangan sengaja digelapkan dan berasap. Ruangan itu sangat sempit,, dalam kondisi kebakaran kami diharuskan berjalan secara merayap dan tidak lupa untuk selalu meraba dinding ruangan. Nach setelah merayap cukup jauh (mengelilingi ruangan..) akhirnya kami menemukan jalan keluar dan hore... kami selamat. Perasaan itu tidak bisa dikatakan dengan apapun,, o_O

Oh ya di musium juga terdapat sejarah tentang perkembangan alat pemadam kebakaran yang dipakai dari waktu ke waktu. Selain itu juga terdapat peralatan lengkap yang harus dipakai oleh seorang pemadam kebakaran. Di sana kami bertemu dengan seorang pemadam kebakaran yang baik banget,, saking baiknya dia selalu berusaha berkomunikasi dengan kami walaupun itu susah baginya untuk mengerti bahasa yang kami pakai... salut dech buat pemadam kebakaran itu,, o_O

Setelah dari musium kami berlanjut unjuk berjalan sesuai dengan peta yang kami lihat di pinggir jalan. Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke kuil tapi setelah kami sampai ternyata kompleks kuil itu menyatu dengan pasar dan kuilnya sampai tidak terlihat hoho... (mungkin kami berjalan di arah yang salah). Karena temanku sangat sensitif dengan bau (entahlah bau apa itu setiap di depan toko makanan pastinya )yang menusuk di sana,, akhirnya kami tidak berlama-lama di sana. Pokoknya yang saya lihat disana adalah pasar tradisional yang tertata rapi dan bersih,, andaikan itu terjadi di pasar tradisional kita hoho... (ngarep... ^^).

It’s time to shopping... akhirnya ya hoho...^^ kami berkeliling lagi dan kembali menyusuri jalan yang kami lewati sebelumnya untuk kembali ke hotel. Kami melihat-lihat baju yang kurasa bagus-bagus semua,, waktu lihat baju panjang yang bagus (model dan tetap syar’i) harganya selangit banged hiks..hiks.. sedih nggak jadi beli. Tapi kalau oleh-oleh untuk teman-temanku di Indonesia tidak sulit bagiku untuk memutuskan membelikannya tapi tetep harus sesuai kocek haha...^^ setiap penjual berusaha berkomunikasi dengan kami,, satu kata yang kami ucapkan wo pu ce tau (g tahu ya tulisanku bener atau salah) alias kami tidak mengerti anda berbicara apa,, ^^ dan menurut kami kata-kata itu paling ampuh diucapkan untuk orang yang tidak tahu bahasa mandarin seperti kami heuheu...^^

Nach itulah sekelumit perjalanan kami seharian di Hsinchu dan tidak ketinggalan oleh-oleh khas Taiwan Pineapple Short Cake dan,, gantungan khas pecinan dan Taiwan... ^^