Senin, 08 Oktober 2012


 Aksesoris Hanbok


Hum sedih sebelumnya aku sudah menyelesaikan tulisanku ini,, ketika aku mau save eh.. microsoft word nya error. Dan akhirnya file yang telah aku tulis menghilang begitu saja belum sempat aku save. Dengan berat hati aku coba untuk menulis ulang. Tulisanku kali ini mengenai aksesoris hanbok. Hanbok sendiri pada dasarnya sudah cantik dan indah, namun alangkah indahnya lagi kalau ditambah dengan aksesoris seperti binyeo, norigae, daenggi dan garakji.

 

Binyeo merupakan tusuk konde yang digunakan untuk memperkuat sanggul. Bentuk dan bahan pembuatan binyeo berbeda sesuai dengan kelas sosial pemakainya. Untuk keluarga kerajaan biasa menggunakan binyeo yang terbuat dari emas atau perak dengan bentuk jamdu (bagian kepala binyeo) naga dan pheonix. Sedangkan untuk wanita bangsawan binyeo yang digunakan terbuat dari mutiara dan giok dengan bentuk yang lebih sederhana seperti hewan. Untuk kalangan rakyat jelata binyeo yang digunakan terbuat dari kayu dan tanduk hewan. Nama yang diberikan pada binyeo terkadang memiliki makna bahan dan bentuk binyeo. Seperti  gumbongjam yang berarti binyeo terbuat dari emas (gum) dengan bentuk jamdu pheonix (bong). Binyeo juga memiliki arti sebagai kematangan dan kedewasaan dari pemakainya.

 

Norigae adalah aksesoris yang biasa diletakkan dekat pita jeogori. Aksesoris ini dipakai semua wanita baik dari kalangan keluarga kerajaan sampai rakyat jelata. Norigae memiliki dua jenis yaitu sanjak Norigae (dengan tiga ornamen) dan danjak Norigae (dengan satu ornamen). Makna penggunaan norigae ini adalah doa atau pengharapan kemurahan rizki, umur panjang dan hal baik lainnya.

 

Daenggi adalah pita yang digunakan untuk mengikat rambut atau kepang bagi seorang gadis. Ada berbagai macam jenisnya, seperti Jebiburi daenggi, Apdaenggi, Doturak daenggi, dan Goidaenggi. Selain daenggi untuk menghias rambut agar tetap rapi juga digunakan cheopji. Cheopji seperti bando, dimana di tengahnya terdapat suatu hiasan. 


Garakji adalah cincin dimana penggunaannya antara seorang gadis dan wanita yang sudah menikah berbeda. Bagi seorang gadis boleh menggunakan garakji asalkan jumlahnya satu. Sedangkan untuk wanita yang telah menikah jari keempat tangan kirinya harus dihiasi dua buah garakji. Arti dari dua garakji ini adalah wanita tersebut telah hidup harmonis dengan suaminya. Garakji bisa terbuat dari emas, perak, lacquer, jade, quartz, green jadeite, amber, mutiara, and tembaga.