Makanan Tradisional Khas Jepara
Akhirnya saya
bisa menulis kembali lagi di blog,,, hore…….^^ Setelah sekian lama saya
menghilang dari blog, now I’m back…..^^ karena kembalinya saya ke kampuang,,
membuat blogku ini terlantar. Maklum aja di kampuang terkena cultur shock.. cie
bahasanya sok iye,, tapi emang bener aku akui. Keadaanku berubah total,
rutinitasku juga sangat berubah sehingga aku masih belum bisa berdamai dengan semua kondisi saat ini.
Tapi sekarang aku sudah bisa menyesuaikan semuanya,, ye…ye…ye… ^^
Untuk edisi kali ini,, aku mau menulis mengenai kampuangku yakni Jepara. Apa yang
timbul dalam benak kalian saat aku menyebut Jepara??????? Hayo ngaku,,,
ck..ck..ck… yups kemungkinan terbesar kalian pasti berpikir mengenai Karimun
Jawa, Kota Ukir, Kota Ibu Kita Kartini iya,, pa iya,,, hehe..^^
Kali ini aku
akan membahas mengenai makanan khas Jepara dulu,, lain kali kita bahas yang
lainnya. Oke…oke…^^
1. Horok-horok
Horok-horok hanya ditemukan di pasar tradisional di wilayah Jepara.
Bahan dasar pembuatan horok-horok adalah sagu. Cara pembuatannya dengan
mengukus tepung sagu sampai matang. Alat yang digunakan untuk membentuk tekstur
horok-horok dapat dilakukan dengan alat yang bentuknya seperti sisir rambut. pembuat horok-horok sendiri saat ini sudah susah untuk dicari, orang yang ahli dalam pembuatannya kebanyakan berasal dari desa-desa terpencil di Jepara.
Cara
penyajian horok-horok dengan menambahkan sayur-sayuran seperti kacang panjang,
bayam, toge, kangkung, dan nangka muda yang telah dikukus kemudian di siram
dengan bumbu kacang selayaknya pecel sayur. Di pasar tradisional, horok-horok
dijual dengan dibungkus daun jati. Harganya juga cukup terjangkau, cukup dengan
uang seribu kita sudah bisa menikmati makanan ini. Setiap kali pergi jauh pasti
yang dikangenin ya horok-horok,, rasanya lazies… yummy… ^^
2. Nagasari
Nagasari adalah makanan khas jepara yang terbuat dari pisang yang dilapisi dengan adonan tepung terigu. Cara pembuatannya
cukup simpel, adonan tepung terigu yang telah disiapkan kita tuangkan pada
selembar daun pisang yang sebelumnya telah diisi pisang matang dan selanjutnya
dikukus. Harganya juga cukup terjangkau,
hanya dengan uang lima ratus rupiah kita sudah bisa menikmatinya.
Untuk minuman
khas Jepara ada es pleret dan adon-adon coro,
1. Es Pleret
Es pleret layaknya minuman es yang lainnya. Es pleret adalah minuman
yang terbuat dari campuran air santan matang, sirup, dan bola-bola yang umumnya
berwarna putih terbuat dari tepung beras. Tak ketinggalan pula serutan es yang
membuatnya segar. Warna es pleret khas banged yakni pink, hal ini dikarenakan
warna santan yang keputihan tercampur dengan warna sirup merah menghasilkan
warna pink. Harga es pleret di pasar tradisional wilayah Jepara cukup
terjangkau cukup dengan uang seribu sampai seribu lima ratus saja sudah bias
menikmatinya.
2. Adon-adon Coro
Nah untuk minuman ini aku belum pernah mencobanya haha.. (mengaku
warga Jepara tapi tak pernah mencobanya). Adon-adon coro adalah minuman yang disajikan dari bahan dasar jahe, santan, gula, merica, dan irisan kelapa muda bakar. Cukup
meminum minuman ini, badan akan terasa hangat.
Nah cukup ini aja ya yang bisa aku tulis,, lain kali akan aku
sambung lagi.. jangan bosen-bosen ya buat baca tulisan di blogku ini hehehe… ^^
see you…