Kamis, 12 April 2012


Ta’aruf Yuk Sama Sahabat Petani Si “Tomcat”....!!!

Akhirnya aku mau nulis lagi buat blog ku ini setelah sekian lama kutinggal Hehe..^_^ sebelumnya aku mau kasih kisi-kisi nih tentang apa yang akan aku tulis. Tahu kan kabar yang sekarang lagi marak beredar di pasaran berita Indonesia,, yupss akhir-akhir ini banyak sekali berita mengenai teman terbaik petani apa lagi kalau bukan si “Tomcat” yang dalam bahasa inggris berarti kucing jantan. Tulisanku ini berdasarkan dari seminar yang telah aku ikuti di kampusku, jadi insyaallah halal. Walah emang makanan kali, daripada kelamaan aku ngebanyol mendingan langsung aja ya ke TKP...

Tomcat pertama kali ditemukan pada tahun 1901 oleh seorang ilmuan kebangsaan Belanda. Dari dahulu sampai sekarang si Tomcat ini selalu membantu dan menjadi sahabat petani. Hal ini dikarenakan si Tom suka memangsa musuh utama petani yakni wereng (tuh kan si Tom baik jadi jangan dibasmi ya...^_^ biasa aja kalau ketemu si Tom). Terus kenapa sekarang dia beralih ke pemukiman dan menyengsarakan para penduduk?? Ini disebabkan perubahan penggunanaan lahan yang dulunya adalah lahan sawah menjadi pemukiman.

Nama latin Tomcat adalah Paederus fuscipes salah satu jenis Tomcat yang sering dijumpai di negara kita Indonesia. Asal nama Tomcat sendiri berasal dari kemiripan bentuk tubuhnya dengan pesawat Tomcat. Tomcat seneng banget ama kondisi yang lembab oleh karena itu populasinya akan meningkat saat berakhirnya musim hujan. Karena kondisinya yang lembab. Kenapa nggak waktu musim hujan? Ya kalau musim hujan telur Tomcat yang disembunyikan di dalam tanah bisa hanyut dong ama aliran permukaan alias runoff huhu... ^_^
Setiap kali bertelur si ibu Tomcat dapat mengeluarkan 100 butir, telur-telur itu biasa diletakkan didalam tanah. Waktu yang dibutuhkan sang telur menjadi imago adalah 18 hari dan masa hidup sang Tomcat sendiri 3 bulan. Tahu nggak sewaktu Ibu Tomcat meletakkan telurnya dia juga melindungi telur itu dari pemangsa dengan zat Pederin (ini nih zat yang bikin kita iritasi kulit...). Jadi dari semenjak telur si Tomcat telah mewarisi zat Pederin ini dan oleh karena itu kandungan zat Pederin betina lebih banyak dibandingkan dengan sang jantan.
Zat Pederin ini dihasilkan oleh Tomcat dari kerjasamanya dengan pseudomonas dalam hal ini kita sebut kerjasama endosimbion. Nah tempat produksi Pederin sendiri berada di hemolimf alias darah serangga, oleh karena itu ketika si Tomcat kita pencet langsung iritasi deh kulit kita. Jadi waktu kita ketemu si Tomcat nggak perlu kita pencet ya...
Tahu nggak dari 600 jenis Tomcat yang ada didunia hanya 20 jenis saja yang menyebabkan kita iritasi jika kita terkena racun Pederinnya. Pederin juga dianggap sebagai zat anti cancer dan penghambat pertumbuhan sel dan sintesis DNA. Lalu timbul pertanyaan kenapa si Tomcat nggak kenapa-kenapa ya?? Nah kalau itu sih sistem tubuh si Tom aja yang super canggih.
Oh ya penampakan iritasi kulit yang disebabkan oleh zat Pederin dalam tubuh si Tomcat ini berlangsung 12-36 jam setelah terkena racun. Tips yang dapat dilakukan setelah terkena racun Pederin adalah langsung basuh kulit kita dengan sabun, sabun yang digunakan adalah sabun berwarna putih dan tidak mengandung parfum dan sulfur (mungkin bisa menggunakan sabun bayi,,,). Sedangkan tips agar si Tom menjauh dari rumah kita adalah dengan mengganti lampu putih rumah kita dengan lampu berwarna orange, karena si Tom itu suka banged menuju tempat dengan cahaya warna putih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar