Ta’aruf
Yuk Sama Sahabat Petani Si “Tomcat”....!!!
Akhirnya aku mau nulis lagi buat blog ku ini setelah
sekian lama kutinggal Hehe..^_^ sebelumnya aku mau kasih kisi-kisi nih tentang
apa yang akan aku tulis. Tahu kan kabar yang sekarang lagi marak beredar di
pasaran berita Indonesia,, yupss akhir-akhir ini banyak sekali berita mengenai
teman terbaik petani apa lagi kalau bukan si “Tomcat” yang dalam bahasa inggris
berarti kucing jantan. Tulisanku ini berdasarkan dari seminar yang telah aku
ikuti di kampusku, jadi insyaallah halal. Walah emang makanan kali, daripada
kelamaan aku ngebanyol mendingan langsung aja ya ke TKP...
Tomcat pertama kali
ditemukan pada tahun 1901 oleh seorang ilmuan kebangsaan Belanda. Dari dahulu
sampai sekarang si Tomcat ini selalu membantu dan menjadi sahabat petani. Hal
ini dikarenakan si Tom suka memangsa musuh utama petani yakni wereng (tuh kan
si Tom baik jadi jangan dibasmi ya...^_^ biasa aja kalau ketemu si Tom). Terus
kenapa sekarang dia beralih ke pemukiman dan menyengsarakan para penduduk?? Ini
disebabkan perubahan penggunanaan lahan yang dulunya adalah lahan sawah menjadi
pemukiman.
Nama latin Tomcat
adalah Paederus fuscipes salah satu
jenis Tomcat yang sering dijumpai di negara kita Indonesia. Asal nama Tomcat
sendiri berasal dari kemiripan bentuk tubuhnya dengan pesawat Tomcat. Tomcat
seneng banget ama kondisi yang lembab oleh karena itu populasinya akan
meningkat saat berakhirnya musim hujan. Karena kondisinya yang lembab. Kenapa
nggak waktu musim hujan? Ya kalau musim hujan telur Tomcat yang disembunyikan
di dalam tanah bisa hanyut dong ama aliran permukaan alias runoff huhu... ^_^
Setiap kali bertelur si ibu Tomcat
dapat mengeluarkan 100 butir, telur-telur itu biasa diletakkan didalam tanah.
Waktu yang dibutuhkan sang telur menjadi imago adalah 18 hari dan masa hidup
sang Tomcat sendiri 3 bulan. Tahu nggak sewaktu Ibu Tomcat meletakkan telurnya
dia juga melindungi telur itu dari pemangsa dengan zat Pederin (ini nih zat
yang bikin kita iritasi kulit...). Jadi dari semenjak telur si Tomcat telah
mewarisi zat Pederin ini dan oleh karena itu kandungan zat Pederin betina lebih
banyak dibandingkan dengan sang jantan.
Zat Pederin ini dihasilkan oleh
Tomcat dari kerjasamanya dengan pseudomonas dalam hal ini kita sebut kerjasama endosimbion.
Nah tempat produksi Pederin sendiri berada di hemolimf alias darah serangga,
oleh karena itu ketika si Tomcat kita pencet langsung iritasi deh kulit kita.
Jadi waktu kita ketemu si Tomcat nggak perlu kita pencet ya...
Tahu nggak dari 600 jenis Tomcat
yang ada didunia hanya 20 jenis saja yang menyebabkan kita iritasi jika kita
terkena racun Pederinnya. Pederin juga dianggap sebagai zat anti cancer dan
penghambat pertumbuhan sel dan sintesis DNA. Lalu timbul pertanyaan kenapa si
Tomcat nggak kenapa-kenapa ya?? Nah kalau itu sih sistem tubuh si Tom aja yang
super canggih.
Oh ya penampakan iritasi kulit
yang disebabkan oleh zat Pederin dalam tubuh si Tomcat ini berlangsung 12-36
jam setelah terkena racun. Tips yang dapat dilakukan setelah terkena racun
Pederin adalah langsung basuh kulit kita dengan sabun, sabun yang digunakan
adalah sabun berwarna putih dan tidak mengandung parfum dan sulfur (mungkin
bisa menggunakan sabun bayi,,,). Sedangkan tips agar si Tom menjauh dari rumah
kita adalah dengan mengganti lampu putih rumah kita dengan lampu berwarna
orange, karena si Tom itu suka banged menuju tempat dengan cahaya warna putih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar